Marbol, Rokok Bodong Baru Asal Plakpak Mulai Kuasai Pasar Madura, Diduga Milik Bulla

Saturday, 27 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, Newsline.id – Pasar rokok bodong di Madura kembali diramaikan dengan kemunculan merek baru bernama Marbol Filter Black. Produk ini disebut-sebut berasal dari tangan seorang warga Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, berinisial Bulla, yang belakangan ramai diperbincangkan karena produksinya kian meluas, Sabtu (27/09/2025).

Meski tanpa pita cukai resmi, rokok Marbol sudah beredar luas di berbagai warung dan kios kecil. Bahkan, di beberapa daerah, posisinya mulai menggeser dominasi merek-merek lama yang sebelumnya lebih dikenal masyarakat.

Kemasan Marbol tampil menyerupai produk legal Marlboro Black. Dengan isi 20 batang per bungkus, harga jualnya jauh lebih murah dibanding rokok resmi di pasaran. Faktor inilah yang membuatnya cepat diterima konsumen, terutama kalangan menengah ke bawah.

Baca Juga  Korkab BSPS Ditahan, Siapa Dalang Sebenarnya di Balik Korupsi BSPS Sumenep?

Seorang pedagang di kawasan Kadur yang enggan disebutkan namanya mengaku, permintaan Marbol meningkat dalam dua bulan terakhir.

“Banyak pembeli yang sengaja cari Marbol, karena lebih murah tapi rasanya mirip rokok mahal. Hampir setiap hari ada yang beli,” ucapnya.

Fenomena ini menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak. Aktivis muda Pamekasan, Abd. Rohim, menilai aparat hukum dan Bea Cukai gagal dalam menekan laju peredaran rokok ilegal.

“Rokok Marbol bukan sekadar produk baru, ini bukti nyata lemahnya pengawasan. Kalau dibiarkan, bukan hanya merugikan negara, tapi juga menghancurkan industri legal,” ujarnya.

Ia menegaskan, jika aparat lokal tak bergerak, maka ia bersama sejumlah aktivis lain siap membawa laporan langsung ke tingkat provinsi.

Baca Juga  Kehangatan Sambut Jamaah Umroh, FR Law Firm Tunjukkan Tradisi Religius Keluarga

“Kami sudah pegang informasi titik produksinya. Kalau aparat di Madura bungkam, kami akan bawa persoalan ini ke Kanwil Bea Cukai Jatim,” imbuhnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan klarifikasi resmi. Namun, di lapangan, Marbol justru semakin mudah ditemui, menjadi bukti bahwa bisnis rokok bodong masih tumbuh subur di Madura, tanpa ada tanda-tanda pemberantasan serius.

Berita Terkait

Rokok 54ryaku Diduga Milik Aldi, Dibekingi Oknum Polisi Sampang: Bea Cukai Madura Dinilai Takut
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Buka Layanan Bedah Digestif, Pasien Tak Perlu Lagi Dirujuk ke Surabaya
Proyek Jalan Rp3,6 Miliar di Pamekasan Berujung Ricuh, Warga Klaim Tanah Bersertifikat Diserobot
Kades Gersik Putih Dikabarkan Masuk Radar Tersangka Kasus SHM Pantai Tapakerbau
Diduga Milik H. A di Maddis, Rokok Ballveer Tembus Pasar Tanpa Hambatan, BeaCukai Madura Mandul
Bappeda Sumenep Dorong Sekolah Terapkan Standar Ramah Anak, Targetkan KLA Nindya 2026
BPRS Bhakti Sumekar Ekspansi ke Pamekasan, Perkuat Akses Keuangan Syariah Masyarakat Madura
Syahwan Efendi Resmi Jabat Pj Sekda Sumenep, Cak Fauzi Tekankan Penguatan Birokrasi

Berita Terkait

Friday, 3 October 2025 - 22:24

Rokok 54ryaku Diduga Milik Aldi, Dibekingi Oknum Polisi Sampang: Bea Cukai Madura Dinilai Takut

Friday, 3 October 2025 - 19:32

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Buka Layanan Bedah Digestif, Pasien Tak Perlu Lagi Dirujuk ke Surabaya

Friday, 3 October 2025 - 18:21

Proyek Jalan Rp3,6 Miliar di Pamekasan Berujung Ricuh, Warga Klaim Tanah Bersertifikat Diserobot

Friday, 3 October 2025 - 16:59

Kades Gersik Putih Dikabarkan Masuk Radar Tersangka Kasus SHM Pantai Tapakerbau

Thursday, 2 October 2025 - 02:18

Diduga Milik H. A di Maddis, Rokok Ballveer Tembus Pasar Tanpa Hambatan, BeaCukai Madura Mandul

Berita Terbaru